Diduga Pemerintah Desa Palsukan Tandatangan Pemilik Tanah

proses pengukuran tanah (foto SSN)

Suarasitaronews.com-Binalu Siau : Sekretaris Kampung Sard Adil saat melakukan pengukuran tanah milik keluarga Wangka-Tombokan, menuai protes dari keluarga, sebab surat ukur sebelumnya yang di gunakan sebagai patokan untuk melakukan pengukuran, dinilai tidak benar.

Pasalnya, surat yang dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pengukuran kembali tersebut, tidak pernah ditanda tangani pihak pemilik tanah serta saat melakukan pengukuran, pemilik tanah tidak di undang. namun, sekam yang telah pinda ke Siau tenga tersebut bersih keras bahwa tanda tangan tersebut, adalah tanda tangan bapak Lodrik Wangka sebagai pemilik tanah.

Adil di lokasi pengukuran mengatakan, "mungkin saja bapak Wangka sudah lupa sebab surat tersebut, di keluarkan pada tahun 2005 dan kami sebagai pemerintah tidak akan mengeluarkan surat ketika tidak tertanda tangan" ujar Adil, Sabtu (12/7) di lokasi pengukuran tanah milik keluarga Wangka-Tombokan.

Disamping itu, pemilik tanah bapak Lodrik Wangka menuturkan, dirinya tidak pernah menerima undangan untuk melakukan pengukuran tanah tersebut, apa lagi menanda tangani surat ukur.

"Saya tidak pernah diundang untuk melakukan pengukuran tanah bagaimana saya menanda tangani surat ukur?? berarti tanda tangan itu di palsukan" beber Wangka.

Sementara itu, sekam tersebut, kerap kali melontarkan nada-nada keras terhadap pemilik tanah dimana pemilik tanah harus dengar apa yang telah diatur pemerintah. sementara, pemilik tanah tidak berkesempatan untuk menjelaskan atau mempertahankan tanah miliknya.

"kalau tidak mau diatur jangan panggil pemerintah" cetus Adil keras kepada warga. 

Sejumlah warga pun sangat menyayangkan sikap pemerintah kampung yang seolah-olah menganggap warga rendahan dan tidak punya hak untuk mengajukan pendapat.

"Bagimana le ini pemerintah. seharusnya mengatur masaalah seperti ini harus berkepala dingin jangan membentak-bentak seperti itu. mentang-mentang torang masyarakat biasa, kong seenaknya saja dorang dikte bagitu" cetus sejumlah warga yang menyaksikan masaalah tersebut. samapai berita ini di publis proses pengukuran tanah masih berlanjut.(erga)

Pemerintahan SUARA RAKYAT SUARA UTAMA 12:21:00