Polisi Hajar Warga (foto ilustrasi) |
Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Penganiayaan oleh oknum perwira kepolisian siau barat terhadap warga kelurahan tarorane siau timur mendapat kecaman dari wrga.
Sebut saja Kusnadi Pudihang (36) yang keseharianya bekerja di koperasi Bakti Karya, tengah mengalami nasib sial saat dirinya menegur seorang perwira kepolisian siau barat Ipda Rilove
Baliung yang sedang mengendarai sepeda motor, namun dirinya dianiaya hingga mengakibatkan luka sobek di sebagian wajahnya.
Kejadian yang terjadi pada hari Jumat lalu pukul 22:45 Wita yang bertempat di jalan Boulevard Ulu Siau, menuai kecaman keras dari masyarakat Siau.
Menurut pengakuan korban (Kusnadi Pudihan), dirinya bersama temanya sedang duduk di kawasan
Boulevard Ulu, kemudian melintas sepeda motor dengan kecepatan tinggi
yang dikendarai oleh Kanit Reskrim Polsek Urban Sibar Ipda Rilove
Baliung. Kusnadi pun menegur, maksudnya agar sepeda motor lajunya
diperlambat. namun hal terebut membuat sang perwira marah dan menganiaya dirinya.
"Saya hanya menegur agar laju sepeda motor di kurangi tapi ternyata komdan marah terus berbalik sambil bertanya apa muksudmu? dan langsung memukuli saya" aku Kusnadi saat dijumpai sejumlah media Rabu, (18/6) pagi tadi di rumahnya.
Ironisnya, penganiayaan oleh perwira polisi tanpa perlawanan Kusnadi itu, telah menghasilkan luka sobek di wajah kusnadi, meski Kusnadi sempat memohon ampun kepada sang perwira polisi tersebut.
"Saya sempat meminta ampun. tetapi saya terus dihajar sampai jatuh" kata Kusnadi
Setelah pelaku puas melakukan penganiayaan, ia pun
meninggalkan Kusnadi. Namun tak terima atas perlakuan tersebut, pekerja koperasi
ini langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Siau Timur (Sitim), dan oleh polsek Sitim ia langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pelayanan medis atas luka yang dialaminya.
"Setelah di Polsek
Sitim saya langsung di bawah ke Puskesmas Ulu untuk mendapat perawatan,"
ucapnya.
Kusnadi menyebutkan, akibat penganiayaan tersebut dia mengalami
luka pada pelipis mata sebelah kiri dengan empat jahitan dan bagian
hidung dengan empat jahitan.
"Sebagai warga kita cuma pasrah agar
perkara ditindaki sesuai hukum yang berlaku," pintanya.
Kapolsek Sitim
AKP Olly Sampouw saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, tak menampik
akan adanya penganiayaan yang dilakukan oknum polisi.
"Memang dia
(Kusnadi) yang melakukan peneguran dalam keadaan mabuk. Namun saya
menyayangkan terjadi aksi pemukulan tersebut. Perkaranya sudah kami
laporkan ke Polres Sangihe, untuk diproses lebih lanjut," kata Sampouw.
Sementara itu, aksi main hakim oleh anggota kepolisian tersebut, juga
mendapat sorotan dari Sekretaris Ormas Laskar Karangetang (LasKar) Harto
Narasiang. Dia mengatakan, tindakan seperti ini bisa menodai citra
kepolisian. Apalagi menurut dia, dilakukan oleh seorang perwira polisi.
"Tugas kepolisian adalah mengayomi masyarakat bukannya menghakimi
masyarakat," tandas Narasiang.
Lanjut dia, LasKar mendesak agar pihak
Polres Sangihe segera menindaki okum polisi tersebut. "Kami minta pihak
Polres harus tegas menangani kasus ini. Kalau tidak, pasti ada pula
kejadian serupa bisa terjadi kembali. Sanksi tegas harus diberlakukan,
agar bisa menjadi peringatan bagi anggota polisi untuk tidak semena-mena
terhadap warga," tegas Narasiang.
Terpisah, Kapolres Sangihe AKBP
Sumitro ketika dihubungi Koran Sindo Manado via telepon seluler,
mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan akan kejadian tersebut. Dia
berjanji, akan menindak tegas oknum polisi yang melakukan penganiayaan.
"Siapa pun dia yang melanggar aturan akan kami tindaki sesuai dengan
aturan hukum yang berlaku," tegas Sumitro. (erga)
0 komentar:
Post a Comment