Pembangunan Darainase di jalan Ulu-Ondong (foto ist) |
Suarasitaronews.com- Ondong Siau : Jalan lintas Ulu-Ondong yang merupakan rute
menuju ibukota Kabupaten Sitaro di kota Ondong Kecamatan Siau Barat
(Sibar), dikeluhkan warga.
Pasalnya, adanya pekerjaan proyek saluran
air, oleh pihak pengembang proyek yang mendapat sorotan warga dimana timbunan material seperti batu dan
pasir diletakan sembarangan. Parahnya lagi, bahkan sudah separuh badan jalan timbunan material itu di letakkan.
Kondisi ini membuat pengendara mobil dan motor harus ekstra
hati-hati saat melintas kawasan tersebut. "Banyaknya pasir dan kerikil
yang berserakan di ruas jalan sangat membahayakan keselamatan pengendara
terutama sepeda motor,"ungkap Semuel Takasadakeng, warga Sibarut Rabu,
(04/06)
Diakuinya, beberapa hari lalu, dirinya mengalami kecelakaan saat menuruni Kampung Pehe. Dimana sepeda motor yang dikendarainya tergelincir.
Diakuinya, beberapa hari lalu, dirinya mengalami kecelakaan saat menuruni Kampung Pehe. Dimana sepeda motor yang dikendarainya tergelincir.
"Kejadian itu terjadi di malam hari, ketika menuruni
Kampung Pehe. Saat menginjak rem tiba-tiba motor saya tergelincir,
karena ada pasir dan kerikil di ruas jalan," aku Takasadakeng. Akibat
kecelakaan tersebut, dirinya mengalami luka goresan di bagian kakinya.
"Kami minta para pelaksana proyek bisa memperhatikan permasalahan ini.
Jangan nanti sudah ada korban baru diperhatikan," pintahnya.
Sekretaris LSM Sitaro Corruption Wacth (SCW) Halasan Tampubolon, saat dimintai tanggapan terkait hal tersebut, langsung angkat bicara. Menurutnya, kejadian itu sudah mestinya diperhatikan oleh pihak pengembang proyek. "Kondisi seperti ini jelas sangat membahayakan pengendara bermotor. Untuk itu, pemerintah daerah harus menegur para pengembang proyek tersebut. Jangan karena ulah mereka, warga yang jadi korban," tegas Tampubolon.
Sekretaris LSM Sitaro Corruption Wacth (SCW) Halasan Tampubolon, saat dimintai tanggapan terkait hal tersebut, langsung angkat bicara. Menurutnya, kejadian itu sudah mestinya diperhatikan oleh pihak pengembang proyek. "Kondisi seperti ini jelas sangat membahayakan pengendara bermotor. Untuk itu, pemerintah daerah harus menegur para pengembang proyek tersebut. Jangan karena ulah mereka, warga yang jadi korban," tegas Tampubolon.
Sementara itu, keluhan warga ini mendapat
perhatian serius dari anggota Dekab Sitaro, Efenson Liempepas. Dia
mengatakan, dengan berlangsungnya proses pembangunan tersebut, sangat
diharapkan kepedulian dari para pengembang atau kontraktor untuk selalu
memperhatikan keseimbangan lingkungan.
"Keseimbangan lingkungan perlu
dijaga, agar kelestarian tetap terjaga. Terutama yang pengerjaan proyek
yang bersentuhan dengan jalan raya, diminta harus memperhatikan
kenyamanan bersama. Sehingga kita terhindar dari segala ancaman
kecelakaan. Untuk itu, dihimbau kepada pihak kontraktor bisa
memperhatikan hal ini," tandas Liempepas.(Rags)
0 komentar:
Post a Comment