Suarasitaronews.com - JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia
(BI), Agus Martowardojo, menilai pemerintah telat menaikkan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun lalu. Pasalnya, angka inflasi
pada waktu itu sudah terlalu tinggi, ditambah pula dengan kenaikan harga
BBM.
"Juni tahun lalu adalah sangat terlambat untuk menaikkan harga BBM
bersubsidi," ujar Agus di peluncuran Mandiri Institute, Hotel Four
Season, Senin (12/5/2014).
Agus menjelaskan inflasi paling rentan naik akibat beban subsidi
untuk BBM dan listrik. Jika subsidi untuk sektor energi tidak dikelola
dengan baik, maka angka inflasi akan melonjak tinggi. "Tiap kali
pengelolaan fiskal tertekan, dan menaikkan harga BBM otomatis inflasi
tinggi," ungkap Agus.
Agus menambahkan, suku bunga acuan perbankan adalah hal penting dalam
menjaga stabilitas dan menaikkan pertumbuhan ekonomi. Faktor yang bisa
menjaga kenaikan suku bunga bank sentral dengan mengelola inflasi dengan
baik setiap bulannya.
"Sungguh penting bagi Indonesia untuk kita bisa ciptakan lingkungan dengan tingkat bunga rendah," jelas Agus. (tribunnews.com/mira)
0 komentar:
Post a Comment