Ir Medi Ompi PhD |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Pemerintah kabupaten (Pemkab) masih terus mengupayakan pengawasan terhadap perairan laut di kawasan sitaro, pasalnya, kini masih banyak nelayan asing yang datang untuk terus mengambil ikan. pencurian ikan atau illegal fishing di peraiaran sitaro memang sangat merugikan nelayan-nelayan lokal, yang mana, dapat mengganggu ekosistem dan mata pencaharian nelayan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sitaro Ir Medi Ompi PhD mengatakan, Pemerintah akan terus menutup ruang gerak nelayan asing yang mencari ikan diperairan sitaro, "Pengawasan akan semakin di tingkatkan. dan Patroli sudah direncanakan."Ujar Ompi saat berada diruang kerjanya pagi tadi. Kamis (17/05)
Ia juga menambahkan, Nelayan asing yang mencari ikan di perairan sitaro sudah sangat keterlaluan, sebab, sesuai dengan peraturan yang berlaku, "perbatsan laut disetiaap daerah yakni empat mil dari garis daratan, dan itu milik Pemkab, Selain itu ada wilayah perairan milik pemerintah provinsi (Pemrov)," Jelas Ompi kepada Suarasitaronews.com
"Wilayah perairan tepat berada di tengah segitiga pasifik, memang sudah menjadi sasaran empuk nelayan asing, Sebab, kekayaan sumber daya ikan di negeri 47 Pulau ini memang sangat melimpah."Ungkapnya.
Sementara, Perwira Angkatan Laut Sitaro Veny Wuaten, membenarkan hal tersebut, dimana pihaknya sudah beberapa kali melakukan pengejaran terhadap perahu-perahu nelayan asing yang diduga berasal Pilipina, yang melakukan penangkapan ikan di perairan Sitaro.
"Benar, sudah beberapa kali kami kejar-kejaran dengan nelayan asing yang menangkap ikan di perairan sitaro, tepatnya di belakang pulau makalehi" ungkapnya. (rags)
Sementara, Perwira Angkatan Laut Sitaro Veny Wuaten, membenarkan hal tersebut, dimana pihaknya sudah beberapa kali melakukan pengejaran terhadap perahu-perahu nelayan asing yang diduga berasal Pilipina, yang melakukan penangkapan ikan di perairan Sitaro.
"Benar, sudah beberapa kali kami kejar-kejaran dengan nelayan asing yang menangkap ikan di perairan sitaro, tepatnya di belakang pulau makalehi" ungkapnya. (rags)
0 komentar:
Post a Comment