Nama Jokowi di Soal UN Bahasa Inggris |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Sejumlah peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat
menemukan soal ujian yang berkaitan dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo. Kali ini, nama Jokowi kembali menjadi butir pertanyaan dalam
soal UN untuk mata pelajaran Bahasa Inggris.
Temuan ini diungkapkan oleh sejumlah peserta UN di Kota Bengkulu pada Rabu 16 April 2014.
"Ada dua butir soal UN Bahasa Inggris yakni di soal nomor 16 dan 17
yang menceritakan dan memaparkan tentang Pak Jokowi," ujar siswa kelas
III jurusan IPS SMAN 2 Kota Bengkulu Riski Nugraha, Rabu 16 April 2014.
Dalam soal itu, tutur Riski, memaparkan kebijakan Jokowi tentang
mobil Esemka sewaktu ia menjabat sebagai wali kota Solo. Dalam pemaparan
paragraf itu juga, menjadi dasar untuk menjawab pertanyaan butir soal
nomor 16 dan 17 pada ujian Bahasa Inggris.
"Dituliskan dalam pertanyaannya, What is the writer's position in the controversy of cheap car policy? Intinya kami diminta menjawab apa kebijakan yang dibuat Jokowi perihal mobil itu," ujarnya.
Siswa lainnya, Reka. Siswa jurusan Bahasa MAN Model 1 Kota Bengkulu
ini mengaku, dalam soal yang ia terima juga mencantumkan hal berkaitan
dengan Jokowi. Namun, tidak seperti yang diterima siswa jurusan IPS di
SMAN 2.
"Tadi, di soal UN Bahasa Inggris yang kami terima ada yang
memaparkan masalah kebijakan Jokowi tentang rencana pengelolaan Kebun
Binatang Ragunan Jakarta menjadi objek wisata kelas dunia. Bentuk
pertanyaannya berupa pendapat," ujarnya.
Ada unsur kesengajaan?
Secara terpisah, pengamat pendidikan Bengkulu yang juga Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu, Prof
Nur Rambat Sasongko, menilai, munculnya soal UN yang berkaitan dengan
sosok Jokowi tersebut, mencederai kemurnian dunia pendidikan di
Indonesia.
Akibat hal itu, ia menilai akan memunculkan beragam spekulasi di
tengah masyarakat. Pertama, akan muncul persepsi bahwa panitia pembuat
soal UN telah disusupi, sehingga diduga menyengajakan popularitas Jokowi
di kalangan pelajar bisa terkenal.
Dengan kata lain, merujuk ke total peserta UN SMA sederajat se
Indonesia yang mencapai 3,1 juta orang, tidak menutup kemungkinan akan
menjadi potensi suara dalam pemilu presiden, khususnya bagi Jokowi.
Kemudian, lanjut Sasongko, ada dugaan bahwa panitia pembuat soal
yang dinaungi oleh Kemendikbud memang sengaja menyusupkan profil Jokowi
dalam soal UN untuk memunculkan kesan negatif di masyarakat terhadap
sosok Jokowi.
"Dengan insiden ini, tentu banyak masyarakat atau siswa menilai
usaha Jokowi untuk meningkatkan popularitasnya melebihi batas kewajaran.
Saya pikir ini harus diusut," ujar Sasongko. (viva.co.id)
0 komentar:
Post a Comment