Suarasitaronews-Jakarta : Setelah mendapat dukungan dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo ( Jokowi ) belakangan intens berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan, disebut-sebutJokowi bakal mengambil cawapres yang diusung partai kaum nahdliyin itu.
Nama-nama yang beredar di antaranya Jusuf Kalla, Mahfud MD dan Ketua Umum PKB sendiri, Muhaimin Iskandar. Jokowi memang belum menentukan pilihan, namun kedekatan Jokowi dengan PKBini mengundang pertanyaan. Utamanya dari kubu Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusung Ketua Umum Hatta Rajasasebagai calon pendamping Jokowi .
Menurut Teguh, hal inilah yang dipegang oleh Hatta. "Soal tindak lanjut komunikasi politik sebelumnya antara Bang Hatta dengan PDIP yang akan ditindaklanjuti. Komitmen apakah akan bersama dan sepakat dengan platform bersama ke depan," tutur Teguh.
"Gampang ditebak kan?" kata sumber itu, Selasa (15/4)
Dugaan ini tidak bisa dianggap remeh jika melihat pola komunikasi politik PAN-PDIP selama ini. Untuk diketahui, selama menjalin komunikasi politik dengan partai banteng, Hatta maupun utusan PAN tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Megawati soal pilpres.
Dulu sewaktu Taufiq Kiemas, suami Megawati, masih hidup, Hatta bisa leluasa berkomunikasi lewat politikus senior PDIP itu. Apalagi keduanya sama-sama berasal dari Sumatera Selatan. Pada hiruk pikuk rencana koalisi pilpres 2009, Hatta adalah jembatan komunikasi antara kubu Cikeas dan Teuku Umar. Saat itu, Hatta tampak beberapa kali datang ke Teuku Umar, rumah Mega, dan Kiemas yang menemuinya.
Namun demikian, politikus PAN lain meragukan faktor besan yang membuat Jokowi menjauh. Dia menyebut ini semata-mata karena petinggi PDIP lebih mendorong calon lain, seperti Jusuf Kalla (JK).
"Kalau dari aspek besan harusnya malah itu bisa jadi strength point Bang Hatta kan? Maksudnya biar Demokrat ga mengganggu kan bisa Bang Hatta yang tangani," kata politikus itu.
Sejumlah petinggi PDIP belum mau berkomentar soal dugaan faktor besan yang menyebabkanJokowi menjauh dari Hatta. Namun, seorang politikus partai banteng cuma berkomentar singkat, "Hi-hi-hi bersih gak sih dia (Hatta)?"
(merdeka.com/rags)
0 komentar:
Post a Comment