Ilustrasi. |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Prof Firmanzah PhD menuturkan, berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), dana asing yang masuk mencapai Rp54 triliun Sepanjang Januari-Maret 2014.
“Angka ini jauh lebih besar dari jumlah dana asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2013 yang mencapai Rp28 triliun,” terang Firmanzah dilansir Okezone.com yang dikutip dari laman Setkab, Sabtu (5/4).
Adapun nilai tukar rupiah, lanjut Firmanzah, juga terus menguat di sepanjang Januari-Maret 2014, berlawanan arah dengan nilai tukar di sejumlah negara berkembang yang menghadapi depresiasi nilai tukar yang sangat tajam.
“Penguatan nilai tukar Rupiah bahkan tertinggi dari 24 negara berkembang lainnya,” ujarnya.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menurut Firmanzah, dengan trend menguat di luar ekspektasi pasar (menembus batas 4.800) merupakan manivestasi dari animo dan apresiasi pasar terhadap fundamental ekonomi nasional.
“Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa penguatan nilai tukar rupiah dan IHSG merupakan dampak dari semakin kokohnya fundamental ekonomi nasional, dan respon kebijakan ekonomi terhadap tekanan eksternal yang dilakukan dengan sigap melalui sejumlah instrument, baik fiskal dan moneter, serta terus menjaga sector riil dan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Menurut Firmanzah, kebijakan mendorong ekspor khususnya barang-barang yang bernilai tambah tinggi dan menekan laju impor, telah berdampak pada perbaikan neraca perdagangan saat ini. Perbaikan pada neraca perdagangan ini kemudian menjadi katalis bagi perbaikan neraca pembayaran sekaligus memberi ruang ekspansi yang besar bagi peningkatan cadangan devisa.
Di sisi lain, lanjut Firmanzah, penguatan daya beli terus dilakukan baik dari sisi pasokan maupun permintaan yang telah banyak memberi andil dalam upaya mengendalikan laju inflasi yang kini banyak dirasakan negara-negara lainnya. (Okezone.com/dats)
0 komentar:
Post a Comment