Foto Ilustrasi Caleg Gagal di Pemilu 2014 Potensial Terkena Depresi |
Suarasitaronews.com : Sistem proporsional-terbuka dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg) yang akan digelar 9 April 2014 membuat persaingan para calon legislator (caleg) untuk memperebutkan kursi sebagai wakil rakyat menjadi demikian ketat.
Ketatnya persaingan dinilai para ahli psikologi dan kejiwaan bisa memicu timbulnya stres dan depresi di kalangan para caleg yang gagal terpilih. Sebab dengan sistem proporsional-terbuka, persaingan tidak hanya terjadi antara caleg dari satu partai dengan partai lain, namun juga antar caleg dari sesama partai. Otomatis, tekanan pun dirasakan kian berat.
Ini memicu lonjakan ongkos politik, yang sebagian terbesar ditanggung oleh para caleg sendiri. Dengan pertaruhan yang besar, menurut Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) DIY, Helly P Soetjipto, maka secara logis potensi stres dan depresi mengalami peningkatan di kalangan caleg yang gagal terpilih.
"Cuma, ini seperti stres yang dibikin sendiri kan? Yang jelas, semakin tinggi ekspektasi dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk terpilih, semakin besar risiko stres seorang caleg jika dia gagal lolos,” jelas Helly, pekan lalu.
Dibanding sistem proporsional-tertutup yang menempatkan partai lebih berperan dalam keterpilihan seorang caleg, dalam sistem proporsional-terbuka, beban di pundak individu caleg memang lebih besar dalam meloloskan dirinya. Beban itu bisa sekaligus berupa biaya, tenaga, waktu maupun pikiran.
"Karena itu, seorang caleg harus melakukan perhitungan yang cermat. Jangan habis-habisan. Ada guyonan begini di masyarakat 'nek wani njago yo ojo utang, mengko mundak jaluk ulih-ulih' (kalau berani maju ya jangan berutang, bisa-bisa nanti minta ganti, red)," tandas Helly.
Secara sederhana, sistem proporsional tertutup membuat partai lebih berperan besar dalam keterpilihan seorang caleg menjadi anggota legislatif. Persaingan dalam pemilu pun pun menjadi lebih antarpartai. Sedangkan dalam sistem proporsional terbuka, persaingan bisa terjadi antarpartai sekaligus antar individu caleg.
(tribunnews.com/rags)
0 komentar:
Post a Comment