(Foto) Narasumber diskusi : ki - ka : Victor Kaaro, Fenny R.P. Pangemanan, Dr Adry Manengkey SE, Msi, Elians Bawole SE.
SuaraSitaroNews.com - Manado : Suasana hangat dan lumayan panas terjadi pada diskusi dengan tema “ Pilcaleg sebagai upaya percepatan kesejahteraan Sitaro” yang diselenggarakan di Hotel Swissbell Malaeosan – Manado pada Sabtu 8 Maret 2014 lalu.
Dengan sub tema “ Optimalisasi relasi Pemerintah dengan Masyarakat, Aliansi Kekeluargaan Mahasiswa Sitaro (AKMS) kali ini menggandeng SuaraSitaroNews.com (SSN) sebagai media partner dan co.sponsor untuk kegiatan kali ini.
Brandon Mulero, Mahasiswa UNIMA yang kali ini bertindak sebagai Ketua Panitia, mengungkapkan bahwa kegiatan kali ini merupakan tindak lanjut dari apa yang selama ini diharapkan oleh Mahasiwa – mahasiswa Sitaro yang ada di perantauan, dimana ada diskusi yang konstruktif antara Mahasiswa, Pemerintah, Dewan Kabupaten dan media, supaya ada sinergi yang muncul di masyarakat umum terkait arah pembangunan Kabupaten Sitaro.
Hadir dalam diskusi ini, dari wakil Dewan Kabupaten ialah Elians Bawole SE selaku wakil ketua DPRD Sitaro, selanjutnya Fenny Reiny Theresia Pengemanan, caleg DPR RI dari Partai Hanura, dan Victor Kaaro, selaku Direktur Utama PT Media Sitaro Bermazmur, yang menaungi SuaraSitaronews.com.
Elians dalam kesempatan pertamanya, mengungkapkan bagaimana kiprahnya selama hampir 5 tahun duduk di rumah rakyat di Bebali, bagaimana tekanan politik hingga ide-ide yang menurutnya pantas dikedepankan, sering mentok di kebijakan partai yang mendominasi jumlah kursi DPRD Sitaro. “ Anggota – anggota Dewan yang ada pun tidak berani bersuara apabila sudah ada kebijakan dari ketua – ketua partai yang nota bene pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi di kabupaten sitaro”
Sedangkan Fenny, atau yang suka disapa FP ini, meminta kepada masyarakat untuk tidak memandang warna, gender, maupan latar belakang suku, tapi pilihlah caleg yang punya kualitas untuk mewakili suara rakyat yang memilihnya. “Banyak caleg yang menawarkan hal-hal indah, tapi masyarakat harus jeli dalam melihat kualitas caleg, dan apa yang sudah dilakukan untuk rakyat” ungkap Pangemanan.
Victor Kaaro sendiri, lebih menyoroti tentang tumpang tindihnya kepentingan caleg di kabupaten sitaro. Mulai dari memanfaatkan birokrat, bagi-bagi sembako, hingga pemasangan alat peraga yang tidak pada tempatnya.
“system tanpa adanya foto caleg di kertas suara, akan menguntungkan caleg incumbent sebenarnya, karena nama mereka sudah lebih familiar, meskipun sebenarnya banyak caleg baru yang punya kualitas dan layak untuk dipilih” tutur Victor. “ Peran media justru disini dibutuhkan, untuk memberikan pencerahan lewat berita yang akurat, dan netral dalam hal ini”
Suasana semakin hangat ketika Sekda Kabupaten Sitaro Dr Adry Manengkey SE, Msi, hadir mewakili pemerintah kabupaten Sitaro. Setelah Kepala Bappeda yang diundang tidak hadir tanpa alasan yang jelas, maka kehadiran sekda jelas sangat ditunggu peserta diskusi.
Manengkey dalam pemaparannya, mengungkapkan bagaimana pemerintah memiliki banyak program untuk mensejahterahkan rakyat, dan mendisiplinkan aparatur pemerintah daerah. PLT Sekda yang kabarnya akan segera dilantik definitive ini juga menggambarkan rencana – rencana pemda ke depannya dalam banyak bidang.
Ada yang menarik pada saat Sekda Manengkey sedang dalam paparannya, interupsi dari salah satu aktivis mahasiswa, Ishak Sandala yang menilai Sekda sudah melenceng dari diskusi yang memiliki topik tentang pencalegan ini.
Sandala kemudian menyoroti sejumlah kejanggalan mulai dari pembangunan bandara, usulan tentang pendirian sekolah tinggi, hingga kantor perwakilan sitaro yang tidak berfungsi di Manado. Selain Sandala, salah satu aktivis, Mendagri Menang juga menanggapi paparan dari Sekda tersebut, dan Menang menyoroti tentang fenomena adanya dominasi dari partai tertentu di parlemen, yang akan membuat iklim demokrasi akan jadi tawar dan tidak kondusif.
Manengkey selanjutnya secara bijak mencatat semua keluhan dari mahasiswa, dan berjanji untuk menindak lanjutinya. Demikian juga hasil dari diskusi, menurut Manengkey, akan dijadikan bahan evaluasi untuk program pemerintah kedepannya.
“Saya akan kawal dan periksa jika ada PNS yang menggunakan atribut Negara dan memakai fasilitas Negara dalam membantu salah satu caleg dalam berkampanya, dan saya tegaskan bahwa posisi PNS harus netral” demikian tutup Manengkey.
Acara selanjutnya ditutup dengan ramah tamah dan diskusi ringan sesame peserta diskusi. Salah satu tokoh masyarakat Sitaro, Dr. Mister Gideon Maru, menyambut diskusi ini dengan sangat positif. “ Langkah kecil yang akan punya efek besar bagi pembangunan daerah kita yang tercinta, dimulai dari diskusi yang membangun seperti ini” tutur Maru.
0 komentar:
Post a Comment