Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Lembaga
Pemberdayaan Pengawasan Pembangunan Sulut (LP3 Sulut), melakukan aksi protes
terhadap pemerintah yang menurut mereka, kurang perhatian terhadap permasaalahan
harga pala yang kian hari-kian merosot sampai pada angka Rp. 40.000/Kg.
Franz Toli, ketua LP3 Sulut,
mengatakan, Harga pala di Siau sebagai hasil komuditi nomor satu di dunia
harganya memprihatinkan hingga membuat petani-petani kecil tidak dapat
mengelolah perkebunan pala dengan baik akibat harga yang tak sesuai, padahal
pala Siau terkenal sedunia.
“Sangat disayangkan, Daerah yang
memiliki komuditi nomor satu dunia, namun, tidak merasakan hasil dari komuditi
tersebut sebab harganya hanya 40.000 Rupiah/Kg sedangkan di pasaran
internasional berada di 40 Dolar/Kg” ujar Toli.
Sehingga, lanjut dia, kami sebagai
masyarakat datang ke pemerintah daerah untuk mempertanyakan kenapa harga pala
kita sangat jelek namun, sayangnya pemerintah tidak bisa memberikan kepastian
mengenai kapan masyarakat petani pala ini sejahtera dengan hasil tani mereka,
melainkan, kami mendapat hujatan, dimana kami dianggap tidak mengerti, hukum
ekonomi dan sebagainya. (Rags)
0 komentar:
Post a Comment