Juara All England 2014 Ganda Putra : Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (Foto : Badmintonindonesia.org)
(Birmingham, 10/3/2014)
Setelah menanti 11 tahun lamanya,
akhirnya titel juara ganda putra All England Super Series Premier 2014 berhasil
diraih oleh Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, pasangan rangking satu dunia asal
Indonesia. Hendra/Ahsan naik podium juara usai menaklukkan Hiroyuki
Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), 21-19, 21-19.
Kemenangan ini sekaligus membayar
penantian selama 11 tahun lamanya. Gelar juara ganda putra di All England
terakhir kali diraih pasangan Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada tahun 2003.
“Kami senang sekali bisa membawa
pulang gelar juara All England ganda putra ke-18 untuk Indonesia. Apalagi sudah
terlalu lama belum ada gelar All England lagi dari ganda putra,” tutur Hendra.
Sementara itu, Endo/Hayakawa gagal
mencetak sejarah baru sebagai pasangan ganda putra Jepang pertama yang
menjuarai All England. Pasangan rangking dua dunia ini masih belum mampu
menembus pertahanan Hendra/Ahsan. Enam kali bertemu, enam kali pula mereka
harus takluk di tangan Hendra/Ahsan.
“Dari babak pertama turnamen ini,
kami sudah melewati pertandingan yang berat melawan pasangan China. Jadi kami
cukup senang bisa menjajaki babak final,” ujar Hayakawa.
Kemenangan Hendra/Ahsan kian
menambah daftar panjang pemain-pemain Indonesia yang sukses menjuarai gelar
turnamen tertua di dunia ini. Hendra/Ahsan menyumbangkan gelar juara All
England ke-18 bagi Merah-Putih. Sejauh ini sektor ganda putra masih menjadi
sektor dengan penyumbang gelar All England terbanyak, disusul dengan sektor
tunggal putra.
Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir mencatat hatrick juara All England
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir - Juara beruntun untuk ketiga kalinya (foto : Badmintonindonesia.org)
Sementara di nomor ganda campuran,
gelar juara yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di All England 2014
adalah gelar keempat bagi Indonesia. Pasangan ganda campuran Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mewujudkan mimpi mereka untuk meraih gelar
hattrick di ajang All England Super Series Premier 2014. Sebelumnya,
Tontowi/Liliyana juga berjaya di All England 2012 dan 2013.
Selain hattrick di All England, Tontowi/Liliyana juga mencetak hattrick di turnamen India Open Super Series 2011, 2012 dan 2013 serta turnamen Macau Open Grand Prix Gold tahun 2010, 2011 dan 2012.
Titel All England 2014 diraih Tontowi/Liliyana usai menundukkan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17. Partai duel pasangan ganda campuran top dunia ini adalah ulangan tahun lalu dimana Tontowi/Liliyana juga mengalahkan Duo Z. Uniknya, Tontowi/Liliyana menang dengan skor yang sama, 21-13, 21-17, bahkan juga dalam durasi yang sama yaitu 42 menit.
"Pastinya senang dan bangga bisa hattrick di All England, ini tidak mudah. All England adalah turnamen bergengsi dan bersejarah. Tiga gelar berturut-turut di All England adalah hasil yang luar biasa," kata Liliyana.
Pada partai final yang berlangsung di stadion National Indoor Arena, Minggu (9/3/), Tontowi/Liliyana tampil memukau. Pasangan rangking dua dunia ini langsung bermain menekan dari awal pertandingan.
"Kami langsung in dari awal game pertama. Sehingga lawan tidak bisa mengembangkan permainan. Biasanya kami kalau bertemu Zhang/Zhao sering berakhir rubber game, tetapi dua kali bertemu di final All England bisa menang straight game," ungkap Liliyana.
Permainan netting Liliyana kerap mengecoh Zhao yang seringkali gagal dalam meladeni Liliyana di depan net. Sementara smash yang dihujankan Tontowi juga sering membelah pertahanan Zhang/Zhao.
Tontowi/Liliyana juga tampak lebih sabar di lapangan dan tidak gegabah melakukan serangan. Sebaliknya, Zhang/Zhao tampak frustasi karena tak dapat keluar dari tekanan. Zhao yang biasanya lihai di depan net, seringkali melakukan kesalahan-kesalahan tak perlu.
Menang mudah di game pertama membuat Tontowi/Liliyana kian garang di game kedua. Pasangan Juara Dunia 2013 ini tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan pertandingan dua game langsung.
Selain hattrick di All England, Tontowi/Liliyana juga mencetak hattrick di turnamen India Open Super Series 2011, 2012 dan 2013 serta turnamen Macau Open Grand Prix Gold tahun 2010, 2011 dan 2012.
Titel All England 2014 diraih Tontowi/Liliyana usai menundukkan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17. Partai duel pasangan ganda campuran top dunia ini adalah ulangan tahun lalu dimana Tontowi/Liliyana juga mengalahkan Duo Z. Uniknya, Tontowi/Liliyana menang dengan skor yang sama, 21-13, 21-17, bahkan juga dalam durasi yang sama yaitu 42 menit.
"Pastinya senang dan bangga bisa hattrick di All England, ini tidak mudah. All England adalah turnamen bergengsi dan bersejarah. Tiga gelar berturut-turut di All England adalah hasil yang luar biasa," kata Liliyana.
Pada partai final yang berlangsung di stadion National Indoor Arena, Minggu (9/3/), Tontowi/Liliyana tampil memukau. Pasangan rangking dua dunia ini langsung bermain menekan dari awal pertandingan.
"Kami langsung in dari awal game pertama. Sehingga lawan tidak bisa mengembangkan permainan. Biasanya kami kalau bertemu Zhang/Zhao sering berakhir rubber game, tetapi dua kali bertemu di final All England bisa menang straight game," ungkap Liliyana.
Permainan netting Liliyana kerap mengecoh Zhao yang seringkali gagal dalam meladeni Liliyana di depan net. Sementara smash yang dihujankan Tontowi juga sering membelah pertahanan Zhang/Zhao.
Tontowi/Liliyana juga tampak lebih sabar di lapangan dan tidak gegabah melakukan serangan. Sebaliknya, Zhang/Zhao tampak frustasi karena tak dapat keluar dari tekanan. Zhao yang biasanya lihai di depan net, seringkali melakukan kesalahan-kesalahan tak perlu.
Menang mudah di game pertama membuat Tontowi/Liliyana kian garang di game kedua. Pasangan Juara Dunia 2013 ini tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan pertandingan dua game langsung.
Selamat Ahsan/Hendra, Bravo Owi/Butet
( Ega/Badmintonindonesia.org)
0 komentar:
Post a Comment