Suarasitaronews.com- DAMASKUS : Gencatan senjata yang memungkinkan ratusan warga sipil
dapat dikeluarkan dari distrik-distrik terkepung di Homs, Suriah,
diperpanjang selama tiga hari.
Namun, putaran perundingan baru di Swiss pada Senin mengalami kebuntuan dengan kedua pihak saling melancarkan tuduhan.
''Perpanjangan gencatan senjata di Homs itu muncul di saat sekira 450
warga sipil berhasil dikeluarkan dengan aman dari kota yang hancur
karena perang itu,'' kata Bulan Sabit Merah Suriah.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan warga sipil yang sudah dibawa
keluar dari wilayah itu sejak Jumat mencapai sekira 1.200 orang.
Pemindahan para warga sipil dari daerah-daerah yang terjebak selama
hampir 18 bulan diwarnai dengan munculnya kekerasan sepanjang akhir
pekan. Tercatat 14 orang meninggal dalam penembakan yang dapat berakibat
pada gagalnya misi kemanusiaan.
Sementara itu, di Jenewa pihak-pihak Suriah yang betikai saling
menyalahkan satu sama lain atas meningkatnya kekerasan yang telah
menewaskan ratusan orang di seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir ini. Sikap saling menyalahkan itu juga terjadi selama putaran perundingan sebelumnya yang berlangsung pada akhir Januari.
Delegasi oposisi Suriah memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan
kembali untuk putaran perundingan yang ketiga jika tidak ada kemajuan
selama perundingan putaran kedua ini.
"Kalau sama sekali tidak ada kemajuan, menurut saya, kita hanya
menghabiskan waktu untuk melakukan putaran ketiga," kata juru bicara
oposisi, Louay Safi, kepada para wartawan, Senin malam.
(republika.co.id/rags)
0 komentar:
Post a Comment