Suarasitaronews.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata diatas 6 persen per tahun telah menempatkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia (economy global power).
Peluang tersebut kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa harus
dimanfaatkan sebaik mungkin terutama oleh generasi muda untuk terus
menciptakan inovasi-inovasi pembangunan dimasa depan.
“Kita bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat baik, dan
ini terjadi justeru ditengah kemerosotan ekonomi global yang melanda
hampir semua negara terutama negara-negara dikawasan Asia,” papar Hatta kepada sejumlah media terkait Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Pemerintah yang diterima langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Keberhasilan Indonesia menjadi economy global power
tersebut tak lepas dari modal pembangunan yang dimiliki Indonesia.
Menurut Hatta Indonesia merupakan Negara yang memiliki modal pembangunan
sangat lengkap mulai dari sumber daya alam (SDA) yang melimpah, SDM
yang berkualitas, iklim demokrasi yang stabil dan letak geografis yang
sangat strategis.
Hatta Rajasa menjadi satu dari 11 orang yang tahun ini menerima
anugerah tanda kehormatan Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari
Pemerintah. Ia dinilai telah berjasa diberbagai bidang yang bermanfaat
bagi keutuhan, kelangsungan dan kejayaan bangsa dan Negara juga
pembangunan yang memberikan dampak nasional dan internasional.
Di kancah internasional, Hatta telah mampu meningkatkan hubungan
bilateral Indonesia dan sejumlah negara. Bahkan Hatta pernah menjabat
President IAEA (International Atomic Energy Agency) sebuah pusat
kerjasama dunia dibidang nuklir untuk periode 2002-2003.
Sedang dikancah nasional kontribusi Hatta dalam pembangunan ekonomi
Indonesia sangat besar, tercermin dari hasil kinerjanya selama
menduduki jabatan-jabatan strategis seperti anggota DPR RI, Menhub,
Menristek, Mensesneg dan Menko Perekonomian.
Di bidang politik, pria kelahiran Palembang 18 Desember 1953 tersebut dikenal dengan slogan justice for all yang berarti semua harus ditegakkan dalam upaya mengurangi kesenjangan.
Arah kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Hatta Rajasa yang lebih
mengedepankan nasionalistik dan proteksionis, belakangan telah
melahirkan istilah Hattanomic.
Selain Hatta, pemerintah juga menganugerahkan penghargaan yang sama
kepada 11 orang tokoh antara lain Sudi Silalahi, Purnomo Yusgiantoro,
Jero Wacik, Djoko Kirmanto, Moh. Nuh, Surya Darma Ali dan Mari Elka
Pangestu. Dan tiga orang lainnya yang berasal dari luar pemerintahan
adalah Mahfud MD, Alm. Baswedan dan Alm. Hj.Rahmah El Yunusiyyah.
(kompasberita.com/rags)
0 komentar:
Post a Comment