Ilustrasi (Foto : Okezone.com). |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Secara kumulatif Januari-November 2013, neraca perdagangan Indonesia tetap mengalami defisit sebesar USD5,6 miliar. Besaran tersebut tercermin dari besaran impor yang mencapai USD171,1 miliar dan ekspor sebesar USD165,5 miliar.
Namun, Menteri Keuangan Chatib Basri tidak menyangka defisit pada Neraca Transaksi Berjalan akan berada di bawah 2 persen. Menurut dia, posisi tersebut jauh dari ekspektasi pemerintah.
Menurutnya, selain karena tekanan dari kebijakan pemerintah, ini juga didukung oleh situasi ekonomi global yang kian membaik terlebih di negara-negara emerging market.
"Kalau kita lihat di Brasil, Turki, dan Afrika Selatan itu juga ada perbaikan. Jadi situasi globalnya mendukung," jelasnya.
Chatib mengungkapkan, lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional ikut mendorong pencapaian tersebut. "Itu setiap ekonomi kita slow down, current account deficit-nya mengalami penurunan," paparnya.
BI melaporkan besaran defisit pada neraca transaksi berjalan di kuartal IV-2013 berada pada level 1,98 persen terhadap PDB. Angka ini turun signifikan dari kuartal sebelumnya yang mencapai 3,8 persen terhadap PDB. (Okezone.com/dats)
0 komentar:
Post a Comment